Struktur pasar yaitu pasar oligopoli dan pasar monopolistik

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Struktur pasar persaingan monopolistic hampir sama dengan persaingan sempurna. Di dalam industry banyak perusahaan yang bebas keluar masuk, namun produk yang dihasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi. Namun perbedaaan barang antara satu produk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun demikian output yang dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli yang relative terbatas/ kecil.
Pada persaingan monopolistik perusahaan berusaha meningkatkan penjualannya dengan berbagai cara seperti pemasangan iklan, penjualan dari rumah ke rumah, pemberian hadian (bonus), dan lain-lain, akibatnya sering terjadi perang iklan dan perang harga.
Contoh : - perusahaan cosmetik - minuman - makanan ringan - Obat-obatan - Alat tulis.

Pasar monopolistik memiliki beberapa ciri, diantaranya :
1. Terdapatdiferensiasi produk
2. Produsen bisa keluar masuk pasar secara bebas
3. Aktivitas promosi diperlukan dalam penjualan
4. Produk yang diperjualbelikan bersifat heterogen
5. Terdapat persaingan ketat antar produsen atau penjual
6. Keberadaan produsen dapat mempengaruhi harga pasar

Sifat pasar persaingan monopolistik
1. Jumlah pembeli dan penjual agak banyak, sehingga masing-masing perusahaan mempunyai pengaruh atas harga meskipun tidak besar.
2. Barang-barangyang diperjual belikan tidak homogen, bahkan sengaja dibeda-bedakan, baik dalam merek, bentuk, warna, bentuk dan ukuran (product variation) walaupun mutunya sama.
3. Merek memegang peranan penting untuk memikat konsumen walaupun untuk itu memerlukan tambahan biaya. Akan tetapi selama MR > MC cara tersebut masih memberikan tambahan keuntungan.

KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Tiga asumsi dasar persaingan monopolistic adalah:
1. Produk yang terdiferensiasi
Yang dimaksud dengan produk terdiferensiasi adalah produk dapat dibedakan oleh konsumen dengan melihat siapa produsennya. Barang-barang tersebut dapat dibedakan oleh kualitas barangnya, model, bentuk, warna, bahkan oleh kemasan, merek dan pelayanannya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari kita selalu memiliki pilihan yang tetap untuk produk sabun mandi, sepatu, dll. Seseorang yang biasa menggunakan sabun mandi merek A, akan sulit untuk pindah ke merek lain. Hal ini menyebabkan perusahaan memiliki daya monopoli, walau terbatas.
Namun demikian di antara produk-produk tersebut sebenarnya dapat saling menjadi substitusi. Misal dalam keadaan tertentu sabun dengan merek kesayangan tidak ada, maka dapat diganti dengan sabun merek lain tanpa menimbulkan dampak negative secara teknis. (kesehatan terganggu). Karena itu persaingan monopolistic berada diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli.
2. Jumlah perusahaan banyak dalam industry
Jumlah perusahaan (produsen) dalam pasar persaingan monopolistic banyak. Di Indonesia dapat dilihat dari begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain dalam industri., karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
3. Bebas masuk dan keluar pasar
Laba super normal yang dinikmati perusahaan (existing firm) mengundang perusahaan pendatang untuk memasuki industry. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang, dapat mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistic proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya memperoleh laba normal.

PENGATURAN PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistic tidak memerlukan pengaturan, karena:
1. Daya monopoli yang relative kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang relative kecil.
2. Permintaan yang sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relative kecil.
3. Ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistic diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena beragamnya produk, peningkatan kualitas dan meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih output.


PASAR OLIGOPOLI
Pengertian pasar oligopoli
Pasar oligopoli merupakan salah satu bentuk pasar yang dimana dikuasai oleh beberapa penjual atau konsumen saja. Masing-masing penjual mempunyai pengaruh atas harga-harga barang yang dijual, tetapi tidak sebesar pengaruh penjual monopolis. Ada saling ketergantungan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.
Untuk menguasai harga dan konsumen adalah menggunakan merek-merek dagang tertentu (differentiated product), dengan mutu dan rasa agak sedikit berbeda Perusahaan oligopolis bersedia bekerjasama dengan saingannya menjalankan kebijakan harga dan output untuk memperoleh laba maksimal secara bersama –sama membentuk Kartel.
Contoh: Perusahaan Makanan ternak (GPMT), Perusahaan pembibitan ayam (GPPU).

Jenis pasar oligopoli
1. Oligopoli dengan kerjasama: Yaitu Apabila perusahaan yang ada dalam industri bersepakat untuk melakukan kerja sama, misalnya dalam hal penentuan harga maupun jumlah produksi.
2. Oligopoli tanpa kerjasama: Yaitu Apabila perusahaan yang ada dalam industri tidak melakukan kesepakatan atau kerja sama.

Ciri pasar oligopoli
1. Terdapat beberapa penjual saja dengan konsumen yang cukup banyak
2. Produk berupa barang atau jasa memiliki sifat homogen dengan beberapa sentuhan inovasi di beberapa titik.
3. Produsen baru bisa masuk pasar meskipun banyak tantangan dan kesulitan yang harus mereka hadapi.
4. Penjual menjadi pihak yang mengendalikan harga.
5. Terdapat ketergantungan serta persaingan yang ketat diantara produsen.

KARAKTERISTIK PASAR OLIGOPOLI
1. Hanya sedikit perusahaan dalam industry.
Secara teoritis sulit untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam pasar, agar dapat dikatakan oligopoly. Namun untuk dasar analisis, biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua perusahaan (duopoly). Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industry dapat diukur dengan menghitung ratio konsentrasi (concentration ratio). Ratio konsentrasi menghitung berapa persen output dalam pasar oligopoly dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan (empat sampai delapan perusahaan ). Jika ratio konsentrasi empat perusahaan (CR4) adalah 60%, berarti 60% output dalam industri dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industry dinyatakan berstruktur oligopolistic apabila CR4 melebihi 40%.

2. Produknya homogen atau terdiferensiasi.
Dalam pasar oligopoly, bentuk persaingan antar perusahaan adalah persaingan harga dan non harga. Contoh pasar oligopoly yang menghasilkan produk diferensasi adalah industry mobil, rokok. Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industry baja, pipa paralon,seng dan kertas.

3. Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi.
Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada, maupun yang masih di luar industry. Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk masuk industry, perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas, yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah tingkat maksimum.

4. Kompetisi non harga.
Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga, namun juga non harga. Bentuk kompetisi non harga antara lain adalah pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi, membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek, serta mempengaruhi perilaku konsumen.
Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi, tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan kegiatan intelijen industry untuk memperoleh informasi keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.

Faktor-faktor penyebab terbentuknya pasar oligopoly:
1. Efisiensi skala besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industry mobil, semen, kertas, pupuk, dan mesin, umumnya berstruktur oligopoly. Teknologi padat modal yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Dalam industry mobil, untuk satu jenis mobil, skala efisiensi baru tercapai jika perusahaan memproduksi 50.000 sampai 100.000 unit per tahun. Jika dihitung dengan biaya investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industry mobil harus menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan di atas merupakan hambatan untuk masuk bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.
2. Kompleksitas manajemen
Struktur pasar oligopoly ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industry oligopoly, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industry. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya begitu kompleks.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Elastisitas Pendapatan dan Silang

Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply)

Organisasi badan usaha dan teori produksi jangka pendek (satu input variabel)