Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium) dan Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran

Keseimbangan Pasar

Pengertian Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar atau market equilibrium adalah sebuah kondisi ketika terjadi keseimbangan antara jumlah produk atau jasa yang diminta maupun yang ditawarkan, dalam harga tertentu. Pengertian keseimbangan pasar juga berarti harga barang yang ditawarkan sama dengan harga yang diminta oleh pembeli. Proses ini berguna dalam menentukan kurva keseimbangan akan tetap stabil ataupun tidak. Dalam arti lain, kondisi keseimbangan juga menjelaskan adanya kesamaan antara harga yang ditawarkan produsen dan produk yang diminta konsumen. Jika keseimbangan dalam pasar telah tercapai, semua harga akan cenderung stabil. Itulah yang dikenal dengan sebutan ‘keseimbangan harga’.
Ketika titik keseimbangan tercapai, maka harga akan cenderung tetap. Jika permintaan lebih tinggi dari penawaran, maka harga akan naik. Begitupun sebaliknya, bila penawaran lebih kuat dari permintaan, maka harga akan turun.

Rumus Keseimbangan pasar 
Adapun rumus dalam menghitung jumlah keseimbangan dalam pasar adalah sebagai berikut:
QD = QS = QE
PD = PS = PE
Dimana :
D artinya Demand (permintaan)
S artinya Supply (penawaran)
P artinya Price (harga)
Q artinya Quantity (jumlah)
E artinya Equilibrium (keseimbangan)
Bila dideskripsikan dalam sebuah grafik, maka keseimbangan pasar muncul pada titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran.

Proses Terbentuknya Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah bagian dari kegiatan ekonomi yang tidak luput dari peran penjual dan pembeli. Proses terbentuknya keseimbangan pasar tidak luput dari aktivitas penawaran dan permintaan. Keseimbangan pasar akan terjadi apabila terbentuk kesepakatan tingkat harga antara jumlah permintaan barang dan yang ditawarkan. Sehingga tidak ada lagi barang yang tersisa pada penjual dan semua pembeli memperoleh kebutuhannya. Terbentuknya keseimbangan pasar adalah bagian dari tercapainya keseimbangan harga. Di mana penjual tidak mengurangi produknya dan pembeli tetap berupaya mendapatkan keinginannya. Harga keseimbangan terjadi ketika pasar tidak mengalami kelebihan penawaran maupun permintaan. 

hal-hal yang bisa mempengaruhi terjadinya sebuah keseimbangan.
Berikut ini hal-hal yang bisa mempengaruhi terjadinya sebuah keseimbangan :
1. Penjualan Menyediakan Barang Sesuai Permintaan
Tugas penjual adalah menyediakan barang disesuaikan dengan permintaan yang ada pada pembeli. Jika barang yang disediakan terlalu banyak. Sementara itu tingkat pembelian buyer menurun maka akan terjadi ketidakseimbangan. Bahkan berpengaruh pada harga pasar yang ada. Oleh karena itu, untuk menciptakan keseimbangan pada pasar dibutuhkan barang yang sesuai dengan permintaan pembeli. Ditandai dengan jumlah yang sama pada satu waktu. Sehingga harga pun tetap normal, tidak mengalami lonjakan harga atau penurunan harga.
2. Stok Barang Sesuai Penawaran Pembeli
Dalam mendapatkan kesepakatan harga, maka pembeli akan melakukan penawaran kepada penjualan. Pembeli pun akan membeli stok barang dari penjualan sesuai yang dibutuhkan. Jika kedua belah pihak menyetujui adanya kesepakatan harga yang ditentukan maka harga tersebutlah yang disebut dengan harga keseimbangan. Selain itu, stok barang yang tersedia akan konstan saat itu juga, sesuai dengan yang dibutuhkan pembeli dan tersedia pada penjual. Jika stok barang kurang, bahkan langka, maka pembeli akan kesulitan mendapatkan barang, hal ini juga akan berpengaruh pada harga.
3. Keseimbangan Permintaan dan Tingkat Ketersediaan
Kebutuhan pembeli akan barang yang ada pada pasar menjadikan penjual harus memastikan stok barang dagangannya terus tersedia dalam periode tertentu, dan tidak menambahkan jumlah ketersediaan barang yang berlebihan. Maka saat pembeli melakukan permintaan terhadap barang tersebut dengan tidak merubah jumlah permintaan, terjadilah keseimbangan. Hal ini juga berpengaruh pada harga barang yang ada di pasaran. Harga barang akan disesuaikan dengan permintaan pembeli dan kesepakatan dari penjual. Dengan memperhatikan harga yang sama dan jumlah yang sama pula maka keseimbangan pada pasar terjadi dengan baik.
4. Adanya Kesamaan Jumlah Antara Stok Produsen dan Permintaan Konsumen
Pada tingkat pemasaran yang efektif, produsen akan menjual barangnya dengan stok yang ada. Setiap harinya produsen tidak akan menambah jumlah stok barang. Sementara itu konsumen pun melakukan permintaan barang sesuai dengan jumlah seperti biasanya. Jika hal ini terjadi secara terus menerus artinya keseimbangan pada pasar sedang berlangsung. Hal ini terjadi dan berpengaruh kepada harga pasar. Tidak ada alasan bagi produsen untuk menaikkan atau menurunkan harga. Karena sudah terjadi keseimbangan dan harga tetap konstan seperti biasanya.

Fungsi Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah hal yang sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan harga sehingga tidak merugikan penjual. Terdapat dua fungsi keseimbangan pasar yang dapat mengontrol hal tersebut, antara lain:
1. Fungsi Penawaran
Fungsi permintaan merupakan hubungan antara jumlah permintaan barang dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Proses dari fungsi ini dilakukan berdasarkan hukum permintaan yang menyatakan apabila harga barang mengalami kenaikan, maka permintaan akan menurun dan begitu pula sebaliknya.
Hubungan antara harga dan jumlah barang pada fungsi permintaan berbanding terbalik. Pada saat harga barang turun, maka permintaan akan naik dan sebaliknya. Sehingga grafik fungsi permintaan akan selalu bernilai negatif. Pada kasus di lapangan, seringkali ditemukan kondisi di mana harga pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan. Hal tersebut dapat menyebabkan kelebihan permintaan yang memicu persaingan pembeli untuk mendapatkan barang tersebut. Kondisi yang demikian juga dapat menaikkan jumlah permintaan dan penawaran hingga mencapai keseimbangan.
2. Fungsi Permintaan
Fungsi penawaran merupakan hubungan antara jumlah barang dan harga yang ditawarkan pada penjual.
Fungsi penawaran sesuai dengan hukum penawaran yang berlaku, di mana kenaikan harga akan diikuti dengan naiknya jumlah yang ditawarkan dan sebaliknya. Hal tersebut sesuai dengan asumsi ceteris paribus atau pengaruh faktor-faktor lain yang dianggap tetap, seperti kenaikan harga akan menyebabkan permintaan barang berkurang. Itulah sebabnya, perbandingan antara harga dan jumlah yang ditawarkan selalu menghasilkan hubungan positif. Terkadang terdapat kondisi di mana harga barang melebihi harga keseimbangan dan menyebabkan penawaran yang berlebihan. Hal tersebut menunjukkan ketimpangan antara jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak daripada permintaannya. Sehingga akan menyebabkan penurunan harga karena berkurangnya peminat dan terjadi keseimbangan pasar.

Contoh Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah suatu kondisi ekonomi yang perlu dipelajari oleh masyarakat, terutama bagi Anda yang menjalankan bisnis. Contoh keseimbangan pasar yang terjadi di masyarakat saat ini adalah penjualan minyak goreng di pasaran. Sebagai kebutuhan pokok, permintaan dari produk tersebut sangat tinggi. Namun, kelangkaan bahan baku membuat produsen tidak dapat memenuhi permintaan masyarakat dalam menyediakan minyak goreng. Hal tersebut menyebabkan harga di pasaran meningkat. Keseimbangan pasar terjadi pada saat suplai minyak goreng di pasaran memenuhi permintaan masyarakat dengan harga yang seimbang.

Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran 

Pasar untuk hasil-hasil pertanian dan hasil-hasil industri primer lainnya pada umumnya mempunyai ciri-ciri seperti yang terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Maka teori tersebut adalah sangat berguna untuk menerangkan :
(i) bagaimana perubahan penawaran dan permintaan mempengaruhi perubahan harga barang pertanian
(ii) implikasi dari perubahan itu kepada pendapatan petani-petani dan produsen pertanian lainnya, dan
(iii) kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga barang pertanian dan pendapatan pertanian Analisis dalam ketiga persoalan diatas merupakan bagian yang terpentingan dari uraian dalam bab ini. Disamping itu bab ini akan membahas hal-hal berikut: 
(i) kebijakan pemerintah menentukan harga maksimum dan implikasi dari kebijakan itu kepada masyarakat, 
(ii) efek pajak penjualan terhadap harga dan jumlah barang yang di perjualbelikan, dan 
(iii) efek subsidi pemerintah terhadap harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan.

MASALAH JANGKA PANJANG SEKTOR PERTANIAN
Di dalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting sekali artinya, Sebagian besar dari produksi nasional merupakan hasil pertanian dan sebagian besar pendapatan rumah tangga dibelanjakan untuk membeli hasil-hasil pertanian. Perkembangan ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi peranan sektor pertanian yang besar tersebut. Dalam perekonomian yang sudah modern, seperti di Amerika Serikat dan di negara-negara Eropa Barat, pertanian memegang peranan yang sangat kecil dalam sumbangannya terhadap produksi nasional. Hanya sebagian kecil saja dari pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang-barang pertanian. Sejalan dengan berlakunya kemerosotan peranan sector pertanian dalam menciptakan produksi nasional dalam peranannya dalam menyediakan pekerjaan juga merosot. Dinegara industri yang modern hanya sebagian kecil penduduk melakukan kegiatan de sector pertanian. Sedangkan di Negara-negara yang baru saja mulai berkembang biasanya sebagian besar penduduknya hidup dan berkerja disektor pertanian. peranan sector pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh dua factor, yaitu: permintaan terhadap hasil pertanian yang lambat perkembangannya dan kemajuan teknologi disektor pertanian yang memungkinkan pertambahan produktivitas yang tinggi.

PERTAMBAHAN PERMINTAAN BARANG PERTANIAN LAMBAT
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pendapatan rumah tangga terus-menerus bertambah. Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan yang sangat drastis dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan. Kenaikan pendapatan akan menaikkan konsumsi berbagai macam barang, baik barang industri maupun barang pertanian . tetapi kenaikan itu tidaklah berbanding lurus dengan kenaikan pendapatan. Pertambahan konsumsi barang-barang bukan pertanian seperti barang pakaian, perumahan, barang tahan lama, hiburan dan pelancongan mengalami pertambahan yang lebih cepat dari pada pertambahan pendapatan. Ini berarti barang-barang seperti itu mempunyai elastisitas permintaan pendapatan yang tinggi. Sebaliknya, permintaan terhadap hasil-hasil pertanian bertambah lebih lambat daripada pertambahan kenaikan pendapatan, yang berarti bahwa elastisitas permintaan pendapatannya rendah. Akibat dari sifat permintaan yang demikian, seperti telah dinyatakan sebelum ini, pada tingkat pendapatan yang tinggi hanya sebagian kecil daripada pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang pertanian. Dengan demikian, dari sudut permintaan, wujud kecenderungan yang melebarkan jurang antara harga barang pertanian dan barang industri. Tingkat kenaikan permintaan barang industri adalah lebih cepat. Maka kenaikan harganya akan mengalami pertambahan yang lebih cepat pula kalau dibandingkan dengan kenaikan harga barang pertanian. Akibatnya, dalam jangka panjang perbedaan harga barang industri dan barang pertanian cenderung untuk menjadi semakin melebar.

KEMAJUAN TEKNOLOGI YANG PESAT 
Telah dijelaskan di atas bahwa di Negara-negara maju hanya sebagian kecil penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hal ini dimungkinkan oleh perkembangan teknologi yang cepat di sektor tersebut sehingga memungkinkan kenaikan produktivitas yang sangat tinggi. permintaan terhadap barang pertanian mengalami perkembangan yang jauh lebih lambat daripada kemampuannya untuk menambah produksi pertanian. Keadaan tersebut menimbulkan dua implikasi penting kepada sektor pertanian di Negara-negara maju. Yang pertama, hal itu mendorong kepada perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Tetapi perpindahan itu pada umumnya tidak lah cepat seperti yang di perlukan dan ini terutama di sebabkan oleh karena kekurangan kesempatan kerja di sektor lain. Yang kedua, kemajuan teknologi yang cepat telah menimbulkan masalah kelebihan produksi pertanian. Jumlah yang dapat di produksi oleh para petani adalah melebihi daripada yang di perlukan oleh masyarakat. Keadaan ini menyebabkan harga barang pertanian cenderung untuk tetap berada tingkat yang sangat rendah.

MASALAH JANGKA PANJANG PERTANIAN DALAM GRAFIK 
Masalah jangka panjang sektor pertanian dapat juga diterangkan dengan menggunakan perubahan terhadap kurva permintaan dan penawaran. pada mula nya, dalam perekonomian yang belum berkembang, permintaan terhadap barang pertanian adalah seperti yang di tunjukkan oleh kurva DD dan penawaran adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva SS. Maka harga barang pertanian adalah P dan jumlah hasil pertanian yang di perjualbelikan adalah Q. Kenaikan pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang akan menambah permintaan. Tetapi, karena elastisitas permintaan pendapatan untuk barang pertanian adalah rendah, maka pertambahan permintaan terhadap hasil pertanian tidak begitu besar. Katakanlah pertambahan permintaan tersebut adalah dari DD menjadi D1D1. Pada waktu yang sama penawaran hasil pertanian mengalami pertambahan yang relative besar, yaitu di sebabkan oleh perkembangan dalam teknologi. Kemajuan teknologi bercocok tanam yang sangat tinggi telah menyebabkan kenaikan produktivitas dan produksi yang sangat pesat dan ini menyebabkan penawaran bertambah dari SS menjadi S1S1, yang menggambarkan suaru pertambahan yang relative besar. Karena permintaan telah bertambah menjadi D1D1 dan penawaran juga bertambah menjadi D1S1 maka keseimbangan pasar yang baru adalah pada E1. Dengan demikian, harga yang dicapai sekrang adalah lebih rendah, yaitu harga adalah P1 dan ini jauh di bawah harga yang lama (P). dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN 
Dalam jangka pendek harga hasil-hasil pertanian cenderung mengalami naik turun yang relative besar. Harga nya boleh mencapai tingkat yang sangat tinggi pada sesuatu masa, sebaliknya mengalami kemerosotan yang sangat buruk pada masa berikutnya. Ketidakstabilan harga tersebut dapat disebab kan oleh permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian yang sifatnya tidak elastis. Sifat ini menyebabkan perubahan yang sangat besar terhadap tingkat harga apabila permintaan atau penawaran mengalami perubahan. Factor yang menimbulkan ketidakstabilan harga pertanian dalam jangka pendek dapat di bedakan kepada dua sumber berikut: (i) naik turunnya permintaan dan (ii) naik turunnya penawaran. 

KETIDAKSTABILAN YANG BERSUMBER DARI PERUBAHAN PENAWARAN

Tingkat produksi sector pertanian sangat dipengaruhi oleh factor-faktor yang berada di luar kemampuan para petani untuk mengendalikannya. Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh factor alamiah. Pada umumnya, produksi hasil pertanian selalu berubah-ubah dari satu musim ke musim lainnya. Perubahan musiman ini terutama dipengaruhi oleh keadaan cuaca, iklim dan factor-faktor alamiah lainnya seperti banjir, hujan yang terlalu banyak atau kemarau yang terlalu panjang. Di samping itu serangan hama tanaman dan binatang pengganggu, misalnya serangan tikus dan burung keatas tanaman padi juga dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap perubahan produksi hasil pertanian. Factorfaktor ini menyebabkan tingkat produksi pertanian cenderungan mengalami perubahan yag relative besar kalau dibandingkan dengan perubahan produksi barang-barang industri Dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, permintaan terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis.dalam jangka panjang ini disebabkan karena elastisitas permintaan pendapatan terhadap barang-barang pertanian adalah rendah, yaitu kenaikan dalam pendapatan hanya menimbulkan kenaikan yang kecil saja terhadap permintaan. Dalam jangka pendek, ia tidak elastis karena kebanyakan hasil-hasil pertanian merupakan barang kebutuhan pokok harian, yaitu digunakan tiaptiap hari. Walaupun harga nya sangat meningkat namun jumlah yang sama masih tetap harus dikonsumsi. Sebaliknya pada waktu harga sangat merosot konsumsi tidak akan banyak bertambah karena kebutuhan konsumsi yang relative tetap tadi. Oleh karena sifat permintaan ke atas barang pertanian yang tidak elastis tersebut, harga akan mengalami perubahan yang sangat besar sekiranya penawaran hasil pertanian mengalami perubahan. Dapat dilihat pada gambar diatas :  (i)menggambarkan keadaan permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian dan (ii)menggambarkan keadaan permintaan dan penawaran terhadap brang industri. Misalkan pada mulanya di masing-masing sektor, penawaran adalah seperti yang di tunjukkan oleh kurva SS, tetapi sektor pertanian kurva permintaanya adalah Dp sedangkan di sektor industri kurva permintaannya adalah Dp kurva Di adalah lebih elastis dari kurva Dp. Dalam sektor pertanian keseimbangan dicapai di Ep dan di sektor industri di Ei. Maka harga barang pertanian adalah P dan harga barang industri adalah H dan dapat dilihat bahwa P=H. Selanjutkan kita misalkan penawaran terhadap barang pertanian dan barang industri masing-masing bertambah dari SS menjadi S1 S1. Perubahan ini menyebabkan di sektor pertanian keseimbangan berubah dan Ep menjadi ep dan disektor industri keseimbangan berubah dari Ei menjadi ei. Dengan demikian di sektor pertanian harga menjadi sangat merosot, yaitu hanya mencapai P1 sedangkan di sektor industri harga mengalami penurunan yang tidak terlalu besar, yaitu dari H ke Hi.

KETIDAKSTABILAN YANG DITIMBULKAN OLEH PERUBAHAN PERMINTAAN
Perubahan tingkat kegiatan ekonomi ini akan mempengaruhi permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa, termasuk terhadap hasil-hasil pertanian. Perubahan permintaan yang disebabkan oleh naik turun nya kegiatan ekonomi ini akan menimbulkan perubahan harga. Akan tetapi sifat, perubahan harga ini adalah berbeda untuk berbagai jenis barang. Barang-barang pertanian cenderung mengalami perubahan harga yang lebih besar daripada harga barang-barang industri. Sifat perubahan yang seperti itu disebabkan karena penawaran terhadap barang-barang pertanian, seperti juga dengan sifat permintaannya, adalah tidak elastis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis. Yang pertama, barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim. Kita lihat saja seperti contoh masa menanam padi. Ia selalu di lakukan dalam bulan-bulan tertentu dan dari tahun ke tahun kebiasaan ini tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan harga yang cukup besar. Kedua, kapasitas memproduksi sektor pertanian cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi dan tidak terpengaruh oleh perubahan permintaan. Petani cenderung untuk secara maksimal menggunakan tanah yang dimilikinya. Pada waktu harga turun mereka akan bekerja giat dan berusaha mencapai produksi yang tinggi agar pendapatan mereka tidak dapat menaikkan produksi karena kapasitas produksi mereka (dalam jangka pendek) telah mencapai tingkat maksimal. Ketiga, beberapa jenis tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum hasil nya dapat di peroleh. Tanaman seperti ini antara lain adalah tanaman buahbuahan dan bahan-bahan mentah pertanian seperti minyak kelapa sawit dan karet. 

PERMINTAAN, PENDAPATAN DAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA
perubahan harga mempengaruhi pendapatan dan penggunaan tenaga kerja dalam kegiatan menghasilkan barang industri dan barang pertanian. Terlebih dahulu akan di perhatikan keadaan yang wujud dalam kegiatan yang menghasilkan barang pertanian. Jelas kelihatan bahwa pendapatan produsen barang pertanian mengalami pengurangan yang besar sebagai akibat dan permintaan yang merosot. Pengurangan pendapatan yang besar tersebut terutama disebabkan oleh harga yang sangat merosot dan bukan karena produksi yang sangat besar penurunannya. dapat dilihat bahwa walaupun pendapatan dari penjualan hasil industri berkurang tetapi pengurangan itu tidaklah sebesar pengurangan pendapatan produsen barang pertanian. Disamping itu dapat pula dilihat bahwa penurunan pendapatan dan hasil penjualan tersebut terutama disebabkan oleh kemerosotan produksi barang industri. kesimpulan yang dapat dibuat adalah bahwa dalam kegiatan industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja sedangkan pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja) tidak mengalami perubahan sebesar pada sector pertanian.

MENSTABILKAN HARGA DAN PENDAPATAN PERTANIAN 
Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian berbagai Negara melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga. Campur tangan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dari cara-cara ini ada tiga yang penting, yaitu: 
1. Membatasi (menentukan quota) tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produsen. 
2. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan harganya di pasaran bebas. 
3. memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalah lebih rendah daripada harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.

MEMBATASI JUMLAH PRODUKSI 
Untuk menjaga agar produksi tidak mencapai tingkat yang berlebihan, sehingga menimbulkan masalah-masalah yang menyebabkan kemerosotan pendapatan produsen hasil pertanian, pemerintah dapat membatasi jumlah produksi yang di benarkan dicapai para produsen. Kebijakan membatasi produksi dengan tujuan untuk menaikkan pendapatan para petani akan mencapai sasarannya hanya apabila permintaan terhadap barang yang dibatasi produksinya adalah bersifat tidak elastis.

CAMPUR TANGAN DALAM JUAL BELI 
Cara lain yang dapat dilaksanakan pemerintah untuk menstabilkan harga dan menjaga agar petani menerima harga yang wajar adalah dengan melakukan jual beli hasil pertanian yang harganya akan distabilkan. Untuk melakukan campur tangan ini pemerintah perlu mendirikan badan yang akan melakukan jual beli barang dan menyimpan stok barang yang akan diperjualbelikan. Dalam persoalan ini akan dianalisis dua keadaan berikut:
• pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditentukan oleh pasar bebas. 
• Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar bebas.

KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM 
Di dalam masa perang atau ketidakstabilan politik dan kadang-kadang juga dalam masa damai, adakalanya timbul keadaan di mana penawaran adalah terbatas sedangkan permintaan jauh lebih besar. Dalam pasar bebas,keadaan seperti itu akan menyebabkan harga keseimbangan mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi dari harganya yang wajar. Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk mengendalikan harga pada tingkat yang lebih rendah daripada harga keseimbangan dalam pasar bebas. Di bawah ini diuraikan ciri-ciri kebijakan harga maksimum dan implikasinya. 

CIRI-CIRI KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM 
Dalam pasar bebas, permintaan dan penawaran akan menentukan tingkat harga yang berlaku di pasar. Adakalanya pemerintah merasa bahwa harga yang ditetapkan oleh pasar bebas itu adalah terlalu tinggi dan menimbulkan implikasi yang buruk kepada kegiatan ekonomi secara keseluruhan (misalnya dapat menjadi sumber berlakunya inflasi) atau sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Untuk menghindari akibat seperti ini maka kebijakan harga maksimum perlu dilaksanakan pemerintah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Elastisitas Pendapatan dan Silang

Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply)

Organisasi badan usaha dan teori produksi jangka pendek (satu input variabel)