Penerimaan dan laba perusahaan

Pengertian Penerimaaan
Revenue adalah tolak ukur keberhasilan suatu bisnis. Istilah ini sering disalahartikan oleh orang awam dan pekerja finansial. Banyak yang menyamakannya dengan income, padahal berbeda. Kesalahpahaman ini tentu akan menimbulkan kebingungan. Terutama bagi Anda yang menjalankan bisnis. Jika terjadi kesalahan, maka akan mengacaukan laporan keuangan. Padahal laporan tersebut harus dibuat dengan teliti.
Revenue adalah hal pertama yang masuk dalam laporan keuangan. Penjelasan tentang revenue masuk dalam pemasukan yang didapatkan dari hasil penjualan perusahaan. Revenue adalah pendapatan dari operasional perusahaan. Revenue juga dapat diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui aktivitas utamanya. Nilai revenue masuk ke dalam investasi yang harus dilakukan penanam modal. Kemudian akan dikurangi total nilai retur atau diskon apabila ada.
Revenue disebut juga sebagai hak kekayaan sementara yang masuk dalam perhitungan laba. Penghitungan revenue terikat periode akuntansi, misalkan per bulan atau per tahun.

Perbedaan Revenue dengan Income
Income adalah profit. Income disebut sebagai laba yang diperoleh perusahaan. Revenue merujuk kepada pendapatan yang diterima, sementara income mengacu kepada laba bersih.
Income sering kali disebut sebagai laba bersih. Nilainya didapat dari total pendapatan dikurangi biaya produksi. Biaya produksi terdiri dari operasional, penjualan, pajak, transportasi, dan beban lainnya.
Penghitungan income juga mempertimbangkan pemasukan lainnya yang didapat perusahaan. Misalnya investasi, pendapatan dari penjualan aset, dan lain-lain. Dapat dianggap penghitungan income lebih rumit daripada revenue.

Perbedaan income dengan revenue
Ada dua hal utama yang membedakan income dengan revenue, yaitu dari sumber dan cara menghitungnya. Berikut penjelasannya :
1. Sumber
Revenue didapat tidak hanya dari hasil penjualan, tetapi juga dari bunga deposito atau investasi. Sementara itu, bersumber dari hasil penjualan yang dihitung keseluruhannya.
2. Cara Menghitung
Perhitungan revenue dilakukan dengan menjumlah biaya dan penerimaan. Sementara itu perhitungan income memperhatikan dua hal, yakni laba kotor dan laba bersih.
Untuk laba kotor, dihitung dengan pendapatan dikurangi harga pokok penjualan alias HPP. Sementara itu laba bersih dihitung dengan laba kotor dikurangi biaya yang berkaitan dengan produksi. Biaya tersebut misalnya pajak, periklanan, transportasi, dan lain-lainnya yang membuat produk dapat diterima pembeli.

Jenis Revenue
Sederhananya, terdapat dua jenis revenue, yaitu pendapatan operasi (operating revenue) dan pendapatan non-operasi (non-operating revenue). Operating revenue didapatkan dari kegiatan utama perusahaan, yakni penjualan produk. Sementara itu non-operating revenue didapat dari penghasilan tambahan. Misalnya bunga deposit, saham, serta aktivitas tambahan yang menguntungkan perusahaan.

Rumus Menghitung Revenue
Ada tiga cara menghitung revenue. Berikut penjelasannya.
1. Total Revenue (TR)
Rumus yang pertama ini adalah rumus yang paling mendasar. Jumlah revenue ini menjadi dasar rumus perhitungan revenue kedua dan ketiga.
Total Revenue = Harga Jual per Unit x Jumlah Produksi

2. Average Revenue (AR)
Rumus ini bertujuan mengetahui pendapatan rata-rata. Rumusnya yaitu total revenue dibagi dengan jumlah produk terjual.
Average Revenue = Total Revenue : Jumlah Produk Terjual

3. Marginal Revenue (MR)
Rumus yang ketiga yaitu untuk mengetahui marginal revenue atau pendapatan marginal. Yang dimaksud dengan pendapatan marginal adalah pendapatan ekstra yang diperoleh dari setiap unit barang terjual.
Marginal Revenue = Tambahan Total Revenue : Tambahan Jumlah Produk Terjual

Rumus Menghitung Income
Seperti disinggung di atas, ada perbedaan dalam menghitung income. Income sendiri dibedakan menjadi laba kotor dan laba bersih. Berikut penjelasannya :
1. Laba Kotor
Laba kotor dihitung dengan laba bruto dibagi total pendapatan. Berikut rumusnya.
Laba Kotor = Laba Bruto : Total Pendapatan

2. Laba Bersih
Laba bersih dihitung dengan total laba bersih dibagi dengan total pendapatan. Berikut rumusnya.
Laba Bersih = Total Laba Bersih : Total Pendapatan

Dari kedua rumus di atas, dapat disimpulkan perhitungan laba kotor dan laba bersih memiliki rumus yang sama. Yang membedakan hanya variabel yang dipakai, apakah laba bersih atau laba kotor.

Tolak Ukur Keberhasilan Perusahaan
Revenue dapat dikatakan sebagai tolok ukur kesuksesan suatu bisnis. Untuk meraih kesuksesan, ada tiga faktor penjualan yang harus dipertimbangkan.
Pertama adalah penetapan harga jual. Harga jual tidak boleh ditetapkan sembarangan karena akan berdampak langsung kepada minat beli pelanggan. Akibatnya akan berpengaruh kepada keuntungan perusahaan. Untuk menentukan harga jual, perusahaan sebaiknya memperhitungkan kemampuan beli pelanggan dan situasi pasar. Caranya adalah melalui analisis pasar dan mengetahui harga jual standar pada produk serupa. Mengetahui harga jual dari kompetitor juga wajib dilakukan.
Kedua adalah yield management. Yang dimaksud adalah manajemen strategi supaya penjualan produk tepat sasaran target konsumen dan tepat sasaran waktu. Caranya adalah dengan mengoptimasi harga jual yang sudah ditetapkan. Misalnya dengan memberikan harga grosir saat pelanggan membeli dalam jumlah besar.
Terakhir adalah menggencarkan promosi atau marketing. Promosi bertujuan mengenalkan produk kepada konsumen. Jika tidak pernah dilakukan maka akan berimbas kepada tingkat penjualan dan revenue.

Cara Mengoptimalkan Revenue
Setiap perusahaan pasti menginginkan revenue-nya selalu naik. Caranya adalah dengan menggunakan strategi bisnis tertentu. Pemilik usaha juga harus bisa menyeimbangkan revenue dengan income. Cara yang paling sederhana adalah dengan mengatur arus kas. Perusahaan harus membukukan dengan mendetail pendapatan dan pembelanjaan perusahaan. Kegiatan marketing dapat dilakukan maksimal agar anggaran tidak berlebih. Ada kalanya target penjualan tidak memenuhi, bahkan keuntungan yang diperoleh sangat sedikit. Hal yang lebih penting adalah menutupi modal yang sudah dikeluarkan. Caranya adalah membuat kebijakan yang lebih efektif dan meningkatkan penjualan. Cara terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan nilai revenue. Total revenue tidak berarti perusahaan tidak mampu memaksimalkan kinerja.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Elastisitas Pendapatan dan Silang

Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply)

Organisasi badan usaha dan teori produksi jangka pendek (satu input variabel)